Minggu, 05 Mei 2013

Memijit hanya itu yang saya bisa...

Mak Deoh adalah wanita berusia 62 thn yang berprofesi sebagai tukang pijit keliling. Beliau tidak mempunyai anak, diusianya yang sudah tua Mak Deoh mencari nafkah dengan menjadi sorang tuakng pijit keliling. Mak deoh asli dari majalengka. sejak usia 15 tahun mak deoh tinngal di Kota Bandung. dulunya mak deoh hidup dengan berjualan kue di sekitaran rumahnya. bukan kue yang berat, hanya kue-kue kecil jajanan anak SD yang di titipkan di warung sekitaran rumahnya. beberapa tahun ke belakang mak deoh berpindah profesi menjadi tukang urut keliling karena mak deoh merasa kerepotan kalo harus membuat kue lagi. karena selain fisiknya yang semakin lemah, modal untuk membuat kue sekarang semakin berat dan keuntungan yang didapatnyapun kecil sekali. selain itu minat orang-orang kepada kue nya sudah berkurang. orang-orang disekitarnya lebih menyukai kue-kue modern daripada kue buatanya.

memijit, hanya itulah yang bisa mak deoh lakukan sekarang. Mak Deoh menawarkan jasanya ke orang-orang sekitar rumahnya. Mak Deoh tidak pernah memasang tarif untuk memberikan jasanya. "seridonya saja" ucap Mak Deoh. Biasanya orang- orang yang menngunakan jasa mak deoh memberi upah 5-15rb rupiah sekali urut. Bahkan tidak jarang mak deoh memberikan jasanya secara cuma-cuma karna orang yang dia pijit tidak bisa membayar jasa mak deoh. Mak Deoh tinggal seorang diri di gang sempit di sekitaran Pasir koja Bandung. ia tinggal di sebuah rumah kontrakan sederhana berukuran 2x2 meter. Sangat sempit dan pengap. namun mau bagaimana lagi. hanya rumah itu yang mampu dia sewa sebesar 750rb per tahun. Suami dan anak angkat mak deoh tinggal di Majalengka. suaminya bekerja sebagai buruh penambang pasir dan anak angkatnya bekerja sebagai buruh tani. Setiap dua bulan sekali mak deoh pulang ke Majalengka untuk melepas rindu kepada suami dan anak angkatnya. dengan membawa sedikit rezeki dari kota untuk diberikan kepada keluarganya di Majalengka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar