Sabtu, 19 Januari 2013

Mengapa Harus Mereka?

Kehidupan ini terkadang terasa mudah untuk sebagian orang dan terkadang terasa sangat sulit untuk kebanyakan orang. Dimana banyak orang kaya yang hidup dengan kemewahan dengan kondisi badan yang sangat-sangat sehat, anak-anak mereka yang tumbuh dengan sempurna menempuh pendidikan yang sempurna pula tanpa harus bingung memikirkan urusan biaya pendidikan. Untuk makan pun mereka sangat-sangatlah mudah bahkan makanan yang mereka makan banyak terbuang. Binatang peliharaan mereka yang selalu mereka manja bahkan untuk memandikannya pun dibawa ke salon khusus binatang dengan biaya yang tidak kecil. Makanannya pun mereka jaga agar peliharaan nya tumbuh sehat. Kendaraan mewah yang mereka gunakan selalu mendapatkan perawatan yang terbaik. Dan masih banyak kemudahan-kemudahan yang mereka dapatkan.

Disisi lain kehidupan… dimana orang-orang kecil yang selalu merintih merasakan bahwa hidup mereka adalah beban hidup mereka. Mereka hidup dengan kondisi pas-pasan, badan merekapun tidak sehat, mereka kekurangan gizi,mereka mempunyai penyakit yang bisa dibilang penyakit tidak berberbiaya murah, terkadang diantara mereka memiliki penyakit yang anehlah. Anak-anak mereka tidak terurus dengan baik karena factor biaya, anak-anak mereka banyak yang tidak melanjutkan pendidikan karena factor financial. Untuk makan sehari-harimereka harus banting tulang bekerja keras tanpa rasa lelah. Mereka benar-benar menghargai sebutir nasi. Rumah mereka yang hanya terbuat dari bilik bamboo dan berukuran sangat kecil. Jangankan untuk memelihara binatang peliharaan bagi mereka binatang peliharaan adalah sesuatu yang bisa menambah pengeluaran. Kendaraan mewah? Mereka tidak menginginkannya, yang mereka inginkan hanyalah kehidupan yang tidak terlalu berat. Itu saja…..

Didalam hati saya bertanya, mengapa harus mereka? Mengapa? Kehidupan ini sudah menjadi beban untuk mereka. Untuk memenuhi isi perut setiap hari saja mereka sudah bekerja sangat keras, tapi apa yang mereka dapatkan? Mereka hanya mendapatkan uang recehan yang hanya cukup untuk satu liter nasi tanpa lauk pauk. Apabila kehidupan ini dibalik apakah mereka yang selalu hidup berkecukupan sanggup untuk merasakan beban kehidupan yang dialami orang kecil?

Ya Allah mengapa harus mereka orang kecil yang terus terbebani? Ya Allah mengapa orang kecil ini seperti Kau sulitkan kehidupannya? Mereka sudah cukup menderita ya Allah, mengapa kau berikan beban lagi untuk mereka berupa penyakit berat? Mengapa tidak mereka yang berkehidupan mewah yang mengalaminya? Apabila mereka yang mengalaminya mereka tidak akan sulit untuk berobat ya Allah. Saya menangis untuk kesekian kalinya melihat kondisi ‘mereka’ yang menganggap kehidupan ini adalah beban.. Diantara mereka orang kecil masih banyak yang mengingat-Mu ya Allah, ibadah mereka baik, prilaku mereka baik ya Allah. Tapi mengapa harus mereka ya Allah? Bahkan karena kenikmatan yang Kau berikan kepada mereka orang-orang yang berkelimpahan membuat sebagian dari mereka takabur, membuat mereka sombong, membuat mereka lupa mengingat-Mu. Ibadah mereka hanya sekali-kali. Tapi mengapa kau lancarkan rejekinya ya Rabb? Maafkan atas pertanyaan hamba Mu yang bodoh ini ya Allah, maafkan atas pemikiran yang bodoh ini ya Allah.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Atas izin Allah S.W.T Malam itu terjawablah semuanya…..

Ini adalah peringatan kepada kita antara jurang pemisah antara si kaya dan si miskin yang diperlihatkan secara jelas. Ini sekenario paling indah yang Allah perlihatkan. Disinilah lading ibadah untuk mereka yang berkecukupan. Disinilah seharusnya orang yang berkecukupan harus membantu orang yang kurang berkecukupan agar terjadi harmonisasi sosial. Yang sering disebutkan dalam Al-Quran sebagai Sedekah. Ya… bersedekahlah untuk membantu mereka yang kurang mampu. Berikanlah sebagian harta kita kepada mereka untuk kebutuhan mereka sehari-hari, untuk biaya pendidikan anak-anak mereka, untuk obat mereka yang susah mereka dapatkan. Karena seringnya berbagi, kita yang hidup berkelimpahan akan terus dilimpahkan lagi rejekinya dan membuat kita tidak sombong, tidak takabur dan seiringnya waktu kita akan mengerti akan ibadah lain yang telah diajarkan Rasulullah. Dan untuk mereka yang disedekahi membuat mereka termotivasi agar suatu saat merekalah yang menjadi orang-orang yang mensedekahi.

Kekayaan dan kemiskinan adalah sebuah cobaan hidup, dimana semua pelakunya mempunyai tanggung jawab masing-masing. Apabila mereka yang berkecukupan terus dilimpahkan rejekinya maka itu adalah cobaan untuk mereka. Yang harus diingat bahwa harta itu bisa membuat kita terjerumus kedalam panasnya nereka ketika harta itu kita gunakan untuk hal-hal yang dilarang Allah. Maka sebaliknya untuk mereka yang menggunakan hartanya dijalan Allah maka Surgalah balasannya.

Didalam Al-Quran, Allah tidak pernah mengucapkan kemiskinan melainkan keberlimpahan dan kecukupan. Terjawablah sudah bahwa yang membuat miskin adalah diri kita sendiri bukan takdir Allah.

Maafkan atas kehilafan hamba-Mu ini yang bodoh Ya Rab.














#Diketik oleh makhluk berjanggut, dibaca dimana saja... bebas...
#Jadikan renungan  



Diambil dari salah satu blog relawan #SS http://riskgumilang.blogspot.com/

Jumat, 18 Januari 2013

Kesatria Kecil yang Bertarung Melawan Thalasemia

Jumat 16 Januari 2013

Salahsatu relawan #SS Ferry mendapatkan info tentang seorang keluarga sederhana yang salahsatu anaknya mempunyai penyakit Thalasemia. Thalasemia adalah salah satu penyakit kelainan genetik, dimana hemoglobin penderitanya akan berkurang setiap harinya. Satu-satunya pengobatan medis yang bisa dilakukan saat ini adalah dengan cuci darah rutin setiap bulan.

Suplemen Penambah Hemoglobin seharga 2jt rupiah

M. Satria adalah anak bungsu Bapak Ujang yang berumur 2,5 tahun dan menderita Thalasemia. Pekerjaan Bapak Ujang hanyalah pedagang mie ayam keliling dan sekali-kali menjadi kuli bangunan. Ibu M.Satria bekerja sebagai penjaga kantin di SMA KP. Pendapatan mereka tidaklah seberapa, sedangkan untuk pengobatan anak bungsunya minimal mereka harus mempunyai uang sebesar 1-2 juta. Biaya untuk cuci darah dan membeli suplemen penambah zat besi. Bagi mereka untuk mendapatkan uang sebesar itu sangatlah sulit.Hanya bisa berdoa dan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan anak bungsunya. Orang-orang dilingkungannya pun hanya bisa berpangku tangan dan membantu sebisanya.

Ketika Satria berumur 5 bulan dia mengalami sakit yang terbilang aneh dengan kulit yang terus menghitam. Saat dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, Dokter memvonis Satria menderita Thalasemia. Dari situ hingga saat kini Satria harus di transfusi darah rutin tiap bulan agar bisa bertahan hidup dengan biaya yang tidak murah. Untung keluarga Satria mendapatkan bantuan pengobatan untuk keluarga tidak mampu. Umumnya biaya pengobatan bisa mencapai 3juta lebih, tapi karena surat keterangan tidak mampu keluarga Satria hanya membayar 1-2 juta perbulan. Uang sebesar itu terasa sangat besar bagi kedua orang tua Satria yang hanya bekerja sebagai kuli bangunan dan penjaga kantin.

Info mengejutkan datang dari  Dokter adalah ketika Dokter menyatakan angkat tangan atau tidak mampu memberi solusi untuk kebaikan M.Satria kecuali transfusi darah setiap bulan.


Kawan.. saatnya kita berikan bantuan untuk kesembuhan Satria, walaupun sedikit tapi itu akan memberikan arti kepada mereka. Kawan bayangkanlah Senyuman anak kecil yang bisa bermain setiap hari dengan teman-teman sebayanya. Mari kita bangkitkan kembali senyuman Kesatria Kecil ini walaupun Dokter telah angkat tangan, tapi Zat Yang Maha Kuasa tidak pernah angkat tangan. Mudah-mudahan ada keajaiban untuk Kesatria Kecil ini.

Saatnya kita bergerak... bukan bersedih dan berpangku tangan.. kalian bisa mendonasikan sebagian harta kalian untuk membantu M. Satria dan keluarga melalui rekening #SS yang tertera dipojok kanan atas web. Untuk kawan-kawan yang memiliki informasi tentang penyakit Thalasemia atau informasi transfusi darah yang murah atau gratis bisa langsung kontak kami.

Risky 089666137775 pin:2575226D
Ferry 08811287484 pin:32A97DEF

Bantuan yang kalian berikan akan sangat berarti, tidak perlu risau dengan balasan apa yang kalian akan dapatkan karena Zat Yang Maha Kuasa akan menggantikan semuanya kepada kalian.
Move!!!! Move!!! Move!!!!
 

Kamis, 17 Januari 2013

#SedekahSyndicate Menebar Virus Berbagi

Selasa, 15 januari 2013

Alhamdulilllah SedekahSyndicate akhirnya bisa menebar virus berbagi dengan para pendengar I-Radio 105,1FM  Bandung. Tepatnya pada tanggal 15 Januri hari Selasa kita interview di I-Radio dari jam 19.00-20.00 WIB.

Disini kita bisa memperkenalkan komunitas kami SedekahSyndicate #SS. Menjelaskan siapa kami, apa visi-misi kami dan masih banyak cerita yang kita bahas.

Empat Relawan #SS yang Angkat Bicara saat Interview

Saat Interview Berlangsung

Kita hadir dengan frekuensi berbagi, akhirnya dua manusia yang memiliki frekuensi yang sama dengan kami ingin bergabung dengan #SS dan menjadi relawan #SS.. Ya, mereka adalah MC I-Radio yang menginterview kami.. Selamat bergabung kaka-kaka yang baik hati. :D

#SS Berbagi kecerian di I-Radio
Para Relawan #SS di I-Radio

Salah Satu Relawan #SS dengan Melly Vokalis SHE

Terima Kasih untuk I-Radio yang telah mengundang kami #SedekahSyndicate untuk menebar virus berbagi.
Kami berharap mudah-mudah banyak dari kawan-kawan yang ikut bergabung dengan kami. Semakin banyak relawan #SS semakin banyak orang yang akan terbantu. Kami berharap suatu saat nanti para artis Ibu kota juga turun menjadi relawan #SS agar gerakan ini semakin meluas dan semakin banyak membantu orang-orang yang membutuhkan.

"Dengan Komunitas ini kami menyatakan perang dengan KEMISKINAN, HEDONISME dan KORUPSI" -SSquotes

"Kami disini bukan membutuhkan pujian dari kalian, tapi kami membutuhkan sebagian harta dan tenaga kalian untuk 'mereka' " -SSquotes

#SEDEKAHSYNDICATE BERGERAK 3

Senin, 14 Januari 2013

Relawan #SS bergerak ke kediaman Ibu Titi di daerah Banjaran Kab. Bandung



Kita tidak bisa berbuat banyak hanya menyampaikan amanah dari relawan #SS sebesar Rp.500.000 dan beras satu karung. Mudah-mudahan pemberian dari kami bisa mempermudah hidup Ibu Titi. Amin...

Relawan #SS dan Ibu Titi

Kaki Ibu Titi Yang Lumpuh

Kita terlahir dengan kondisi fisik yang sempurna, apakah kita pantas untuk mengeluh? disaat kita mengeluhkan sesuatu itu tandanya kita adalah manusia yang kurang bersyukur. Yang pantas kita lakukan adalah selalu bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Kitalah yang pantas untuk membantu mereka. Salah satu cara mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan kepada kita adalah memberikan sebagian harta kita kepada mereka. Ya.. berbagi adalah salah satu cara manusia untuk bersyukur.

Untuk kawan-kawan yang ingin membantu Ibu Titi dengan menyumbangkan kursi roda atau alat bantu untuk berjalan silahkan hubungi salah satu relawan kami.

Risky 089666137775 pin:2575226D
Nindy 081910044093 pin:326FA5C4

Rabu, 16 Januari 2013

Bertopang pada kedua lutut

Tanggal 9 Januari 2013,

ternyata sosialisasi kepada masyarakat sekitar berbuah hasil, relawan SS yang kebetulan berdomisili di bandung selatan mendapat info dari tetangganya, sebut saja Ibu Kokom. Beliau memberikan info bahwa beliau mengenali ibu Titi yang akan menjadi 'target' SS selanjutnya.

Di Banjaran tempat kami meng-eksekusi target, sangat sangatlah jauh dari ramainya hiruk pikuk kehidupan metropolitan.kami masih bisa menemukan sawah yang terbentang luas, sungai-sungai besar yang mengalir deras, burung-burung yang berkicau, ayam-ayam yang berkokok, udara yang menyejukkan seluruh bandan kami...

Ibu Titi yang saat itu kami temui sedang berduduk santai di teras rumahnya, menyambut kami dengan hangat.
jujur, saat kami melihat keadaan beliau, membuat hati kami bergetar. Dengan kaki yang bisa terbilang sangat kurus. beliau berjalan dengan cara merangkak, jelas pertama kali yang kami rasakan betapa sakit & ngilu melihat lutut ibu tuti yang bergesekan langsung dengan bebatuan.


dan benar, lutut beliau memar......lebam disekitaran kedua lututnya. jelas itu membuat kami harus segera bergerak untuk membantu beliau.

singkat biografi ibu tuti : seorang gadis yang berumur 58 tahun, hidup sebatang kara, beliau mengandalkan tetangga yang terketuk hatinya untuk memberikan beliau makanan.
sungguh 'target' yang satu ini haruslah kami bantu....

bergerak ! ! ! !
move....move...move....

Senin, 14 Januari 2013

#SEDEKAHSYNDICATE BERGERAK 2

Jumat 11 Januari 2013

Di tengah hiruk pikuk kota Bandung, kami relawan #SS sangat terpukul melihat Bapak Tarman (89 thn) sedang tertidur pulas di pinggiran Jalan Progo Bandung. Yang jelas sangat berbanding terbalik dengan kehidupan di Jalan Progo yang jelas sangat ramai akan kemewahan...


Sempat tersirat di benak kami, "apakah mereka tidak merasa iba melihat keadaan seorang Bapak tua yang begitu jelas membutuhkan bantuan, apakah mereka tidak terketuk hatinya untuk membantu ?" Ahh..mungkin itu hanya perasaan kami saja mungkin mereka tidak melihatnya. Memang semenjak bertemu dengan Beliau, kami berjanji akan datang kembali dan beliau yang menentukan tempat dan waktunya. Tepatnya di Jalan Progo jam dua siang.

Tak sadar badan kami tergerak untuk mendekati dan ingin berbincang sejenak dengan Bapak Tarman. Jujur....semua yang beliau ceritakan membuat hati kami bergetar, cerita beliau berbanding terbalik dengan cerita hidup kami. Ini yang membuat kami relawan #SS semakin sadar akan bersyukur dan berbagi.

" Saya ini orang kecil dan tidak mampu, dan saya tidak pernah tahu apa itu 'bahagia', selama saya hidup, saya selalu berdoa agar suatu saat nanti sebelum ajal menjemput saya, saya ingin sekali merasakan apa itu 'bahagia' "


Hari ini doa Pak Tarman dikabulkan oleh Allah melalui relawan-relawan #SS. Ini adalah amanah dari relawan-relawan #SS untuk Bapak Tarman. Mudah-mudahan pemberian dari kami bisa membuat Beliau sedikit berbahagia. Pemberian sebesar Rp.750.000 mudah-mudahan bisa untuk modal berdagangnya Pak Tarman yang kelak bisa membuat Pak Tarman bisa merasakan 'bahagia'. Amin.....

Kamis, 10 Januari 2013

Balonku Harapanku

Kamis 10 Januari 2013

Hari ini Bandung cerah, tiga relawan #SS dengan sengaja berputar-putar mengelilingi Ibu Kota untuk mencari 'target' setelah lama berputar akhirnya kita bertemu dengan seorang kakek penjual balon keliling yang sedang beristirahat dipinggir jalan . Dengan cepat kita menghampiri kakek tersebut.

Kakek tersebut bernama Bapak Tarman berusia 89thn. Beliau tinggal di daerah Cicadas di rumah bandar balon yang beliau jual. Beliau mengaku menjual balon sudah 4 tahun, tetapi tidak pernah cukup untuk kehidupannya. Balon yang beliau jual seharga 10rb rupiah dengan keuntungang yang didapat sebanyak  4rb perbalon. Dalam satu hari Beliau bisa menjual sebanyak 4-5 balon. Berarti keuntungan beliau hanya 16rb-20rb per hari itupun apabila sedang laku. Apabila balon itu laku Beliau bisa membeli makanan apabila tidak laku Beliau terpaksa menahan perutnya hingga balon itu laku terjual.






"Apabila kita berbohong kepada sesama secara tidak langsung kita telah berbohong kepada Sang Maha Pencipta" kata-kata Pak Tarman ketika kita menawari Beliau untuk makan.

Kita menawari makanan untuk beliau, tetapi beliau menolak dan berkata sudah makan, kita keukeuh memaksa Beliau untuk bersedia makan, tetapi beliau tetap tidak mau, katanya dia sudah makan, dan tidak berbohong tentang hal itu. Karena Beliau yakin betul apabila Beliau berbohong kepada sesama berarti kita sudah berbohong kepada Sang Maha Pencipta.


Sungguh mulia sekali beliau, walaupun dengan kondisi seperti itu Beliau tetap bermental kaya. Ya... bermental kaya, itulah manusia yang kaya hati. berbeda jauh dengan kita yang selalu mencari sesuatu yang gratis ketika kita mampu untuk membelinya.


" Saya ini orang kecil dan tidak mampu, dan saya tidak pernah tahu apa itu 'bahagia', selama saya hidup, saya selalu berdoa agar suatu saat nanti sebelum ajal menjemput saya, saya ingin sekali merasakan apa itu 'bahagia' "

Kata-kata yang terucap dari mulut beliau, membuat kami terdiam untuk beberapa saat, hati kami serasa tersayat-sayat. Apakah pantas kita mengeluh dengan kehidupan yang kita rasakan saat ini? Ya.. hati kami menangis.. Disaat kita merasakan kebahagiaan sebagian dari kita belum pernah merasakan kebahagiaan.

Kebahagian Beliau sederhana hanya ini memiliki modal untuk berjualan alat pijat sederhana yang bisa jual dikampung-kampung agar bisa membantu orang-orang yang sedang sakit. Beliau hanya ingin berjualan dengan pendapatan yang mencukupi, karena selama ini berjualan balon belum bisa mencukupi kehidupan Beliau agar bisa memenuhi isi perut setiah hari.


Saatnya kita bergerak, setidaknya untuk berbagi kebahagian untuk Pak Tarman. Mari kita wujudkan Impiannya yang sederhana. Move....Move...Move....

Rabu, 09 Januari 2013

Sayur...sayur...sayur...

Kamis, 10 Januari 2013

Setiap hari berkeliling menyurusi Ibu Kota sambil berteriak dengan lantang "sayur....sayur...sayur..." dengan berharap agar dagangannya laku, walaupun dagangannya seadanya Beliau tetap semangat berdagang, karena hanya itu jalan satu-satunya untuk mendapatkan sedikit uang.

Di era reformasi ini masih banyak orang-orang yang masih bisa dibilang tertinggal zaman yang merasakan pahitnya hidup di Ibu kota. Namanya Pak Didi, seorang kakek tua yang sehari-hari berjualan sayur seadanya untuk memenuhi kebutuhan isi perut. Beliau berdagang dari pagi hari hingga sore hari disekitara Pasar Baru hingga Gatot Subroto Bandung.

Beliau tinggal di daerah Abdul Latip (belakang Pasar Baru), itu pun bukan rumah milik Beliau, Beliau menumpang tidur di warung kopi. Beliau berdagang dengan seadanya dikarenakan tidak memiliki modal yang cukup untuk berbelanja sayuran.
Di era reformasi sekarang ini lebih banyak orang memilih berbelanja sayuran di supermarket dari pada dari pedagang keliling seperti Pak Didi, inilah kesenjangan sosial di lingkungan kita. Mungkin harapan Pak Didi hanya sederhana, agar dagangan yang dijajakan setiap hari laku terjual, tapi untuk mencapai hal itu Pak Didi harus mencari modal untuk berbelanja dagangannya.

Hari ini relawan #SS akan mencoba mengumpulkan dana untuk modal berdagang Pak Didi. Waktunya kita bergerak... Move...move....move....

Selasa, 08 Januari 2013

#SEDEKAHSYNDICATE BERGERAK 1

Selasa 8 Januari 2013, relawan #SS bergerak ke kediaman Mak Yuyut pada siang hari. Sesampainya disana kita relawan-relawan #SS disambut hangat oleh Mak Yuyut yang sedang menyiapkan makanan.

Senyumnya yang tanpa beban membuat kami salut akan perjuangan beliau, di usia yang sudah menginjak satu abad (100 tahun) beliau masih terbilang sehat, walaupun setiap harus berjalan cukup jauh untuk mendapatkan kayubakar. Candaan-candaan membuat suasana semakin hangat diantara kita.

Walaupun begitu kami semua tahu bahwa sebenarnya beliau memendam suatu masalah, tapi dengan kehadiran kita kesana beliau masih bisa bergurau yang membuat hati kita tenang.Dari sini kami banyak belajar tentang arti kehidupan, disaat kita serba kekurangan tidak ada satu hal pun yang harus kita keluhkan. Ya... Pelajaran hari ini tentang bersyukur...

Seorang Nenek tua hidup seorang diri, tinggal digubuk yang maaf "kurang layak dihuni", mencari kayu bakar dengan berjalan dari satu kebun ke kebun lain walaupun tubuhnya sudah tua tapi beliau tetap semangat. Beliau selalu bersyukur dengan pemberian Tuhan yang telah dianugerahkan kepadanya. Hari ini kami 'ditempeleng' oleh seorang Nenek Tua yang mempunyai semangat hidup yang kuat dengan penuh rasa syukur kepada zat Maha Pencipta.

Hari ini doa mu terkabul Nek, walaupun pemberian kami tidak seberapa tapi setidaknya bisa untuk menutupi kebutuhan sehari-hari untuk beberapa bulan kedepan. Ini amanah dari rekan-rekan #SedekahSyndicate yang harus kami sampaikan. Tangisan kegembiraan mu membuat kami akan terus bergerak, tangisan kegembiraan mu membuat hati kami menangis kencang Nek.

Doamu yang terus mengalir tanpa henti membuat kami akan terus bergerak dan terus belajar bersyukur atas nikmat Tuhan yang telah diberikan.
Terima kasih atas semua pelajaran hari ini Nek, kita akan terus mengenang kata-kata mu, kita akan mencontoh sikapmu yang mulia. Terima Kasih Mak Yuyut...

"Nikmat Tuhan mana lagi yang kalian dustakan"







Senin, 07 Januari 2013

Nenek dan Nasi Akingnya

Sabtu,  tgl 04 / 01 / 2013 .....
Tepatnya jam 10 pagi saya bersama nara sumber yg mengenal langsung "target", mengunjungi rumah target yang bernama ma'Yuyut. Jujur,setelah melihat keadaan lingkungan disana sudah membuat saya sebagai relawan SS sedih, mengingat tempat  tinggal kita yangg dekat dengan segala fasilitas yang ada disekitar kita ( swalayan,jalanan yg sudah diaspal, penerangan yg mencukupi, dll. ) disana jelas 180 derajat berbeda dari lingkungan yg kita dapat.

Ringkas cerita saya bersama nara sumber yg bernama Ibu Zaenal  sudah bertemu tatap muka dengan Mak yuyut, dengan wajah beliau yg bersinar memberikan senyumnya yg berseri.
"barade eueut naon ?"  Mak Yuyut menyapa dengan senyumnya ( mau minum apa ? )
"tos we teu kedah ma', da sakedap abdi mah" - saya ( udah ga apa apa ma', cuma sebentar ko )
dengan sekejap beliau sudah menyajikan air teh yg beliau punya
"alah, punten kang..... tiis geningan cai na, sakedap'y jang.....ema bade ngahurungkeun suluh heula kanggo ngahaneutan cai na" - ma'yuyut ( aduh, maaf ..... ternyata dingin air nya juga, ema mau nyalain kayu bakar dulu ya, untuk menghangatkan air minum nya ).
Dengan melihat perilaku beliau yg demikian, setidaknya membuat saya terpukul, dengan keberadaan beliau yg tua renta dengan segala keterbatasannya, beliau tetap menghargai tamu yg berkunjung ke kediamannya.

Yang lebih membuat saya menangis di saat beliau menyajikan nasi "aking" yang saya tahu betul itu adalah nasi yang sudah tidak layak di konsumsi, bisa disebut nasi kering yang sudah di jemur. Saya yakin beliau harus berjuang untuk mengkonsumsi nasi "aking" tersebut, tanpa gigi yang tertanam satu pun di mulut beliau.
Jelas sudah apabila saya harus bersyukur terhadap hidup ini, karena disisi lain kehidupanmasih banyak orang-orang yang harus berjuang keras hanya untuk sesuap nasi.

Selama ini saya selalu makan enak,tidak pernah memikirkan makan taupun yg gimana cara mencari makan.....yg saya tau, tinggal buka lemari makan, lalu makan.. sudah beres!!!
Tapi beliau, untuk makan pun beliau mengharapkan pemberian dari orang lain,itu jelas berbanding terbalik dengan yang kita alami sekarang.

Waktunya kita bergerak, bukan hanya berpangku tangan dan bersedih tanpa tindakan, mari bergerak.
Move...move...move...

#SS Bergerak



BELANJA BERPAHALA

Suatu acara charity dari #SedekahSyndicate dengan konsep acara Garage Sale dari barang-barang yang sudah kita kumpulkan, dan hasil penjualan semuanya untuk kita sedekahkan.

Hari pertama kita berjualan di depan Gedung Sate Bandung, karena hujan akhirnya kita berpindah tempat ke bawah flyover Cikapayang.







Flyover Cikapayang



CFD Dago




 



Kamis, 03 Januari 2013

New Year, New Giving, New Spirit


Tahun baru, Semangat Baru dan Pergerakan yang baru. Mudah-mudahan tahun ini kita bisa banyak membantu orang-orang yang membutuhkan, dan mudah-mudahan di tahun ini lebih banyak lagi relawan yang ikut membantu pergerakan sedekah jalanan ini. Amin.

Tahun ini tahun perubahan dan tahun pergerakan 

Panti Asuhan DAPUR YATIM

Salah satu relawan #SS menemukan salah satu Panti Asuhan yang perlu bantuan, karena kondisi panti asuhan itu jauh dari kata "layak", akhirnya kita bergerak untuk mengumpulkan dana untuk sedikit membantu Panti Asuhan itu.

Ketika kita sampai ke lokasi dengan penuh perjuangan karena akses jalan untuk sampai ke Panti Asuhan sangat susah untuk mobil, jalan yang berbatu tidak membuat kita patah semangat untuk meneruskan perjalanan.

Ini beberapa foto-foto kondisi Panti Asuhan Dapur Yatim






Rumah sederhana ini yang dihuni oleh kurang lebih 20 anak yatim. Disinilah mereka hidup, tidur, dan beraktivitas.





Perkenalkan Esa salah satu penghuni Dapur Yatim, dia anak cerdas yang suatu saat akan mengharumkan nama bangsa ini dimuka dunia. Amin.






Indahnya berbagi kawan..... sisihkan sebagian harta kalian untuk orang-orang yang membutuhkan.

"Mereka juga mempunyai mimpi yang sama dengan kita" -GifranSS

“Barang siapa yang membelai kepala anak yatim kerana Allah SWT, maka baginya kebaikan yang banyak daripada setiap rambut yang diusap. Dan barang siapa yang berbuat baik kepada anak yatim perempuan dan lelaki, maka aku dan dia akan berada di syurga seperti ini, Rasulullah SAW mengisyaratkan merenggangkan antara jari telunjuk dan jari tengahnya.” (Hadis riwayat Ahmad)

Mudah-mudahan kita menjadi salah satu orang yang dicintai oleh-Nya dan dipertemukan di Surga kelak. Amin..

MENGGEBUK UNTUK MEMBANTU


Suatu acara Charity dari komunitas Bandung Drum bersama #SedekahSyndicate yang Bertema CFD Charity For Dhuafa




Hasil pengumpulan dana akan disedekahkan kepada para Dhuafa yang bener-benar membutuhkan.