Kamis, 10 Januari 2013

Balonku Harapanku

Kamis 10 Januari 2013

Hari ini Bandung cerah, tiga relawan #SS dengan sengaja berputar-putar mengelilingi Ibu Kota untuk mencari 'target' setelah lama berputar akhirnya kita bertemu dengan seorang kakek penjual balon keliling yang sedang beristirahat dipinggir jalan . Dengan cepat kita menghampiri kakek tersebut.

Kakek tersebut bernama Bapak Tarman berusia 89thn. Beliau tinggal di daerah Cicadas di rumah bandar balon yang beliau jual. Beliau mengaku menjual balon sudah 4 tahun, tetapi tidak pernah cukup untuk kehidupannya. Balon yang beliau jual seharga 10rb rupiah dengan keuntungang yang didapat sebanyak  4rb perbalon. Dalam satu hari Beliau bisa menjual sebanyak 4-5 balon. Berarti keuntungan beliau hanya 16rb-20rb per hari itupun apabila sedang laku. Apabila balon itu laku Beliau bisa membeli makanan apabila tidak laku Beliau terpaksa menahan perutnya hingga balon itu laku terjual.






"Apabila kita berbohong kepada sesama secara tidak langsung kita telah berbohong kepada Sang Maha Pencipta" kata-kata Pak Tarman ketika kita menawari Beliau untuk makan.

Kita menawari makanan untuk beliau, tetapi beliau menolak dan berkata sudah makan, kita keukeuh memaksa Beliau untuk bersedia makan, tetapi beliau tetap tidak mau, katanya dia sudah makan, dan tidak berbohong tentang hal itu. Karena Beliau yakin betul apabila Beliau berbohong kepada sesama berarti kita sudah berbohong kepada Sang Maha Pencipta.


Sungguh mulia sekali beliau, walaupun dengan kondisi seperti itu Beliau tetap bermental kaya. Ya... bermental kaya, itulah manusia yang kaya hati. berbeda jauh dengan kita yang selalu mencari sesuatu yang gratis ketika kita mampu untuk membelinya.


" Saya ini orang kecil dan tidak mampu, dan saya tidak pernah tahu apa itu 'bahagia', selama saya hidup, saya selalu berdoa agar suatu saat nanti sebelum ajal menjemput saya, saya ingin sekali merasakan apa itu 'bahagia' "

Kata-kata yang terucap dari mulut beliau, membuat kami terdiam untuk beberapa saat, hati kami serasa tersayat-sayat. Apakah pantas kita mengeluh dengan kehidupan yang kita rasakan saat ini? Ya.. hati kami menangis.. Disaat kita merasakan kebahagiaan sebagian dari kita belum pernah merasakan kebahagiaan.

Kebahagian Beliau sederhana hanya ini memiliki modal untuk berjualan alat pijat sederhana yang bisa jual dikampung-kampung agar bisa membantu orang-orang yang sedang sakit. Beliau hanya ingin berjualan dengan pendapatan yang mencukupi, karena selama ini berjualan balon belum bisa mencukupi kehidupan Beliau agar bisa memenuhi isi perut setiah hari.


Saatnya kita bergerak, setidaknya untuk berbagi kebahagian untuk Pak Tarman. Mari kita wujudkan Impiannya yang sederhana. Move....Move...Move....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar