Senin, 07 Januari 2013

Nenek dan Nasi Akingnya

Sabtu,  tgl 04 / 01 / 2013 .....
Tepatnya jam 10 pagi saya bersama nara sumber yg mengenal langsung "target", mengunjungi rumah target yang bernama ma'Yuyut. Jujur,setelah melihat keadaan lingkungan disana sudah membuat saya sebagai relawan SS sedih, mengingat tempat  tinggal kita yangg dekat dengan segala fasilitas yang ada disekitar kita ( swalayan,jalanan yg sudah diaspal, penerangan yg mencukupi, dll. ) disana jelas 180 derajat berbeda dari lingkungan yg kita dapat.

Ringkas cerita saya bersama nara sumber yg bernama Ibu Zaenal  sudah bertemu tatap muka dengan Mak yuyut, dengan wajah beliau yg bersinar memberikan senyumnya yg berseri.
"barade eueut naon ?"  Mak Yuyut menyapa dengan senyumnya ( mau minum apa ? )
"tos we teu kedah ma', da sakedap abdi mah" - saya ( udah ga apa apa ma', cuma sebentar ko )
dengan sekejap beliau sudah menyajikan air teh yg beliau punya
"alah, punten kang..... tiis geningan cai na, sakedap'y jang.....ema bade ngahurungkeun suluh heula kanggo ngahaneutan cai na" - ma'yuyut ( aduh, maaf ..... ternyata dingin air nya juga, ema mau nyalain kayu bakar dulu ya, untuk menghangatkan air minum nya ).
Dengan melihat perilaku beliau yg demikian, setidaknya membuat saya terpukul, dengan keberadaan beliau yg tua renta dengan segala keterbatasannya, beliau tetap menghargai tamu yg berkunjung ke kediamannya.

Yang lebih membuat saya menangis di saat beliau menyajikan nasi "aking" yang saya tahu betul itu adalah nasi yang sudah tidak layak di konsumsi, bisa disebut nasi kering yang sudah di jemur. Saya yakin beliau harus berjuang untuk mengkonsumsi nasi "aking" tersebut, tanpa gigi yang tertanam satu pun di mulut beliau.
Jelas sudah apabila saya harus bersyukur terhadap hidup ini, karena disisi lain kehidupanmasih banyak orang-orang yang harus berjuang keras hanya untuk sesuap nasi.

Selama ini saya selalu makan enak,tidak pernah memikirkan makan taupun yg gimana cara mencari makan.....yg saya tau, tinggal buka lemari makan, lalu makan.. sudah beres!!!
Tapi beliau, untuk makan pun beliau mengharapkan pemberian dari orang lain,itu jelas berbanding terbalik dengan yang kita alami sekarang.

Waktunya kita bergerak, bukan hanya berpangku tangan dan bersedih tanpa tindakan, mari bergerak.
Move...move...move...

#SS Bergerak



2 komentar: