Rabu, 09 Januari 2013

Sayur...sayur...sayur...

Kamis, 10 Januari 2013

Setiap hari berkeliling menyurusi Ibu Kota sambil berteriak dengan lantang "sayur....sayur...sayur..." dengan berharap agar dagangannya laku, walaupun dagangannya seadanya Beliau tetap semangat berdagang, karena hanya itu jalan satu-satunya untuk mendapatkan sedikit uang.

Di era reformasi ini masih banyak orang-orang yang masih bisa dibilang tertinggal zaman yang merasakan pahitnya hidup di Ibu kota. Namanya Pak Didi, seorang kakek tua yang sehari-hari berjualan sayur seadanya untuk memenuhi kebutuhan isi perut. Beliau berdagang dari pagi hari hingga sore hari disekitara Pasar Baru hingga Gatot Subroto Bandung.

Beliau tinggal di daerah Abdul Latip (belakang Pasar Baru), itu pun bukan rumah milik Beliau, Beliau menumpang tidur di warung kopi. Beliau berdagang dengan seadanya dikarenakan tidak memiliki modal yang cukup untuk berbelanja sayuran.
Di era reformasi sekarang ini lebih banyak orang memilih berbelanja sayuran di supermarket dari pada dari pedagang keliling seperti Pak Didi, inilah kesenjangan sosial di lingkungan kita. Mungkin harapan Pak Didi hanya sederhana, agar dagangan yang dijajakan setiap hari laku terjual, tapi untuk mencapai hal itu Pak Didi harus mencari modal untuk berbelanja dagangannya.

Hari ini relawan #SS akan mencoba mengumpulkan dana untuk modal berdagang Pak Didi. Waktunya kita bergerak... Move...move....move....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar